Menikmati hidup masa kini dalam ketidakteraturan

Aku hampir terlambat hari ini. Ya, sebuah jadwal yang seharusnya ditepati sejak awal terpaksa harus mundur beberapa jam. Disaat-saat seperti ini aku selalu teringat bayangan suami yang merepet tiada henti tentang kepayahanku mengatur waktu. 

“Bangun itu jangan siang” atau “Makanya tidur jangan kemalaman” dan setiap kali dia berkata seperti itu membuatku bertanya-tanya “Ini yang istri siapa sih?”. Ya, aku dan suami memiliki beberapa sifat yang berbeda. Well, pasutri mana yang tidak? Mana mungkin mereka menikahi kembarannya sendiri ya kan?

Begitulah lamunan kerap kali menyambangiku setiap aku bermenung mencari inspirasi tulisan atau menunggu tamu.  Obrolan atau celetukan suami yang sering mengomeli istrinya ini kerap membuat ujung bibirku tersungging begitu saja.

Hari ini sambil menunggu janji temu dengan seorang teman, aku menyempatkan diri menulis sebuah artikel yang sedang menunggu antrian. Beberapa materi yang sudah disiapkan menanti untuk mulai disadur kedalam tulisan yang lebih rapih. 

Biasanya aku menulis dirumah sambil menemani suami. Namun apalah daya kami, pasangan suami istri masa kini yang sama-sama buruh lepas waktu. Dengan jadwal kerja yang tak selalu rutin setiap harinya. Jenuh bekerja disatu tempat yang sama tentunya selalu melanda, maka tak heran bila café selalu jadi pilihan ku. Tak perlu memasak, pilihan menupun banyak, belum lagi layanan free wifi yang jadi salah satu poin utama dalam memutuskan café mana akan akan dituju.

 
Menulis artikel sambil menunggu
Aroma kopi menyeruak setiap kali pintu ruang roasting yang berada dibelakang tempat barista berkerja terbuka. Ya, warung kopi kekinian memang sedang banyak penggemar akhir-akhir ini. Aku salah satunya, selain menikmati aroma kopi yang menyenangkan, pilihan lokasi yang nyaman adalah alasan kenapa warung kopi tertentu jadi pilihan. 
 
Barista bekerja dengan sigap melayani pesanan diselingi obrolanku dan seorang teman yang ku temui kala itu. Baru memulai untuk menekuni dunia sosial media dan digital marketing membuatku perlu berdiskusi dengan beberapa teman yang memang sudah lebih dulu terjun di dunia tersebut. Waktu kerja yang memang tak pernah menentu menjadi tantangan sendiri untung saling bersua. Seandainya saja ada sekolah khusus mengenai manajemen waktu mungkin aku akan jadi murid yang paling sering remedial. Tetapi hidup adalah tentang belajar bukan, dan belajar bisa lewat siapa saja. Aku bersyukur selalu ada teman yang bisa meluangkan waktu untuk bertemu dan bertukar fikiran.
 
Waktu yang seringnya sulit untuk disesuaikan tersebut membuat aku dan beberapa teman memang jarang berjumpa, namun ketika waktu dan kesempatan itu ada maka perbincangangan yang mengalir selalu berisikan ide-ide dan pemikiran baru. 

Obrolan tentang sosial media mengawali diskusi kami, beberapa platform yang pada awalnya hanya untuk berinteraksi antar teman atau kerabat dekat saja saat ini sudah memiliki banyak perubahan dan perkembangan. Apa sih yang tidak bisa kita temui di sosial media saat ini, jika mesin pencari google diawal kemunculannya selalu jadi tempat orang mencari informasi tertentu kini sudah mulai digantikan oleh Instagram.
 
“Eh, artis A diselingkuhin loh?”
 
“Masa? Tau dari mana lo?”
 
“Dari akun Instagram si ono noh”
 
Dan obrolanpun berlanjut hingga jasa dukun yang juga sudah merambah instagram.
 
Obrolan yang tak habis
Suatu waktu ketika sebuah perjumpaan membuahkan ide maka ada dua pilihan, menjadikannya sebatas mimpi atau merembuknya menjadi sebuah kenyataan. Hai teman-teman mari kita saling bertemu dan merealisasikan mimpi. Begitulah yang seringkali terjadi. Susahnya jadi orang yang tak bisa diam ni lain pulak. 
 
Perbincangan seringnya tak langsung selesai, ada beberapa hal yang kemudian ditambahkan. Mengemas ide yang kemudian mencarikannya jalan agar dapat berlari. Dan kadang butuh penopang langkah dua atau tiga, karena sendiri membuatnya kembali menjadi mimpi. 
 
Aroma kopi kembali menyeruak temanku mengobrolpun bertambah, cuaca kota yang tengah disapa musim hujan sedang asik bersendu-sendu. Kadang hujan kadang hanya mendung. Sore itu sesekali tawa berselingan disebalik perbincangan yang bersanding dengan kemacetan teman-teman karyawan yang memenuhi jalan menuju pulang. Berselang-seling ide bertumpahan. Namun sayang waktu sungguh kejam, sehari tak cukup merumus keputusan. Maka tak ada salahnya untuk membuat waktu temu dilain hari. Rumah kini menjadi tujuan langkah kami selanjutnya.
 
Obrolan sore yang kian seru
Ting Ting
 
Lampu notifikasi di handphone berkedip.
 
“Abang nanti pulang telat, kamu makan duluan saja ya”
 
Begitu bunyi pesan yang masuk di aplikasi chatku. Ya, baiklah. Mumpung suami belum pulang, maka akupun menyempatkan diri untuk menikmati me time sebentar.
 
Aku sadar, hidup dengan gaya serba tak teratur memiliki dampak yang tidak baik untuk tubuh. Pola makan yang tidak teratur dan jenis makanan yang masuk juga dapat terlihat jelas dari bentuk tubuh. 
 
Huuffttt aku menatap sedih ke aplikasi olahraga pribadi yang terpasang di perangkat selularku. Seringnya memang hanya dipasang lalu tanpa sengaja terlupakan. Namun tetap saja air mata menetes setiap kali menatap cermin. 
 
Selayaknya ide yang tadi ku perbincangkan dengan para sahabat, tubuh sehat juga hanya akan menjadi mimpi jika tak jua dirawat. Maka ingatanku melayang ke masa lalu. Nenekku dulu selalu punya beberapa tanaman obat dihalaman rumah. Seringnya jika butuh jamu beliau dengan mudahnya mengambil beberapa rumpang temulawak atau jahe untuk dibuat minuman. 
 
Dan akupun teringat sedang menyimpan beberapa kemasan Herbadrink di dapur. Hidup dimasa kini dengan berbagai jenis makanan dan minuman yang sangat mudah ditemui memang membuat kita lupa dengan kesehatan. Ya, lidah memang selalu berusaha memuaskan selera terlebih dahulu. Untungnya cermin selalu berkata jujur. Tak salah memang untuk memilih cermin besar yang dipasang di kamar tidur. Kita selalu butuh penyadaran agar tak terlena dengan angan-angan. 
 
Maka menyeduh segelas sari temulawak adalah pilihanku saat ini mengingat apa yang dipantulkan cermin setiap kali aku berkaca. 
 
Herbadrink sari temulawak

Curcuma xantorrizha
adalah salah satu rumpang yang banyak tumbuh di Indonesia. Manfaatnya dalam menjaga fungsi hati serta memperlancar metabolisme tubuh membuatnya selalu hadir di deretan jamu yang dijual para mbok-mbok jamu keliling. Bersanding dengan sari jahe dan kunyit asam. Sayangnya mbok-mbok jamu sudah jarang terlihat lalu lalang di sekitar rumahku sepertinya tergeser dengan adanya minimarket yang menyuplai berbagai minuman kesehatan dan sangat mudah dijumpai hingga ke pemukiman warga.
 
Untukku yang memang punya masalah dengan metabolisme tubuh dan juga suka jajan sekenanya tentu sangat membutuhkan si curcuma yang tadi atau bahasa awamnya temulawak untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Dan Herbadrink ternyata menghadirkan kembali bahan-bahan tradisional tersebut yang dikemas secara modern pun sangat mudah dijumpai di banyak minimarket. 
 
Kemudahan memang hal yang ditawarkan di masa kini dan jadi hal yang dibutuhkan, ini juga yang dilakukan oleh beberapa produsen minuman kesehatan. Memberikan kemudahan untuk para konsumennya dalam menemukan dan mengkonsumsi produk-produk mereka.

Kebiasaan ku makan dengan pola tak teratur atau makan apa saja yang menggiurkan selera. Membuatku membutuhkan produk-produk yang memang dapat membantu memelihara kesehatan tubuh di dunia yang serba instan ini. Tetapi bukan berarti aku tidak menaruh perhatian pada apa yang aku konsumsi. Beberapa hal yang aku pastikan adalah kadar bahan alami yang digunakan hingga kandungan gula. Ya, masa aku minum herbal tapi cuma di tulisan?. Dan alasan aku memilih untuk menyimpan beberapa kotak Herbadrink sari jahe, sari temulawak dan lidah buaya di dapur adalah karena kandungannya yang memang alami. Belum lagi variannya juga cukup banyak, aku tinggal memilih sesuai kebutuhan tubuhku. 
 
Menikmati waktu sambil membaca ditemani Herbadrink
 
Sambil menunggu suami pulang, kuputuskan untuk menikmati secangkir Herbadrink sari temulawak sambil membaca buku. Mumpung masih bisa santai, sebagai orang yang memang senang bergaul, akupun masih suka menghabiskan waktu sendirian. Menikmati waktu santai sambil kembali alami adalah hal yang paling pas dilakukan sembari merencanakan beberapa hal untuk keesokan hari. Termasuk menjadwalkan kembali waktu olahraga dan merapikan pola hidup agar manfaat dari Herbaldrink yang aku konsumsi jadi maksimal. 
 
 

10 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *