Camping Bernas, Perkemahan berisi memperingati sumpah pemuda 2018

Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Gurindam 12 Pasal 5 ayat 1

Sudah 90 tahun lepas pemuda negeri ini berkumpul dan berikrar atas nama Indonesia. Bahkan jauh sebelum teriakan kemerdekaan memenuhi seluruh negri. Jelas tertulis bahwa kemerdekaan negara ini tak lepas dari perjuangan para pemudanya untuk saling bersatu padu mengibarkan bendera Merah Putih dan semangat akan kecintaan mereka pada tanah air.

Semangat itu pula yang terus dibawa hingga kini. Di mana isu-isu perpecahan mudah sekali ditiupkan lewat media-media yang dekat dengan keseharian kaum mudanya.

Di tahun 2018, dimana kehidupan sosial ummat lebih banyak dihabiskan di sosial media menyebabkan dunia ini sudah tidak memiliki batas-batas tertentu.  Informasi dengan mudahnya melintas dari satu benua ke benua lain, ke satu daerah ke daerah lain. Ini pula yang  menyebabkan pengaruh budaya asing dengan mudahnya diserap oleh masyarakat. Tidak ada yang salah, hanya saja kecintaan akan budaya kita sendiri terlihat mulai berkurang.

Akan tetapi para pemuda di Indonesia tak kurang kreatifitasnya untuk tetap melestarikan khazanah budaya yang kita miliki. Saat ini sudah cukup banyak konten-konten yang dikreasikan oleh para pemuda untuk menunjukkan kekayaan budaya yang kita miliki.

Seperti halnya satu kegiatan yang dilaksanakan secara kolaboratif antara Begawai Institute, We the Youth, Sindikan Kartunis Riau (SiKari), Forum Osis Pekanbaru (FOP) dan media Senarai bagi siswa SMA dan mahiswa tingkat awal untuk memberikan pembekalan awal tentang peluang dan tantangan yang dihadapi anak muda Riau serta mendekatkan dengan nilai-nilai budaya Melayu yang bertajuk Camping Bernas. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Muda Bicara Melayu ini terdiri dari kegiatan pengenalan ekspresi budaya seperti permainan rakyat, pertunjukan seni, serta diskusi mengenai isu kepemudaan kini dan masa depan.

Kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda  kali ini dilaksanakan serentak di 10 kota di Indonesia : Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya dan Makassar.

Kegiatan ini mengangkat tema yang dilandaskan oleh 3 poin penting di anak muda; “Bebas Berekspresi, Bebas Berkarya, Bebas Berkolaborasi untuk Satu Indonesia”. Tema ini memiliki makna anak muda Indonesia bebas mengekspresikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan tetap menjaga keharmonisan masyarakat serta menghargai keberagaman. Kegiatan ini merupakan inisiasi agar anak muda Indonesia, khususnya Pemuda Riau memiliki semangat juang untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi kehidupan, menjunjung tinggi sportifitas dalam menghargai hasil karya orang lain, dan sanggup berkolaborasi tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras dan gender dalam iklim kompetisi global dengan tetap menjaga akar kulturalnya.

Muda Bicara Melayu 2018

Sumpah Pemuda memang momen yang pas untuk mengingat kembali peran pemuda dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini. Karena peran-peran pemimpin yang saat ini sedang bertugas tentunya akan ada masanya digantikan oleh para pemudanya.

Pemuda yang siap untuk menghadapi perbedaan namun tetap saling menguatkan dalam keberagaman. Itu kenapa kegiatan-kegiatan yang saling berkolaborasi seperti ini sangat baik dalam mempersiapkan mental para pemuda kita.

Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda di tahun 2018 ini melibatkan para pelajar sekolah menengah atas di kota Pekanbaru. Selama tiga hari para pelajar ini nantinya akan mendapatkan materi yang sangat bernas. Diskusi, pertunjukan seni dan berbagai kegiatan lainnya dan tentunya ada beberapa acara yang dapat disaksikan oleh masyarakat umum
.
Untuk melihat jadwal kegiatannya kamu bisa langsung cek akun instagram muda bicara melayu yaa.

Sampai jumpe

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *