Nyaman berburu konten dengan Insto Dry Eyes

Beberapa minggu terakhir aku bingung mencari materi tulisan yang ingin ku angkat di blog. Kenapa ya, rasanya ada yang kurang melihat artikel yang naik rata-rata tulisan berbayar. Bukannya tidak bersyukur, sebagai orang yang sudah tidak kerja kantoran lagi, artikel berbayar adalah sumber uang jajan yang paling membuat hati senang. Dan yang namanya menulis untuk blog pribadi, abstainnya artikel yang memang menarik hati untuk ditulis itu seperti melihat rumah yang kehilangan tema bangunan. Hahaha, aku ngomong apa sih?

Maka, akupun mengambil smartphone untuk mencari referensi menarik apa yang bisa aku tulis. Scroll up and down timeline Instagram, Pinterest, hingga bw ke blog teman-teman menjadi pilihan pertamaku hunting referensi tema tulisan. Mataku berpindah dari handphone ke laptop untuk lanjut membaca artikel yang agak panjang. Atau kembali ke handphone untuk melihat-lihat Instagram, begitu terus hingga aku melihat postingan seorang teman yang senang berbelanja pakaian bekas di Pasar Kodim. Maka bohlam lampu yang mengambang diatas kepalaku pun berpendar. Ah, aku sudah lama ngga main kesini nih, lumayan sekalian nyari konten.

Sesaat sebelum aku berangkat, notifikasi group diskusi tema lingkungan di Whatsapp ku berkali-kali berdenting ternyata teman-teman sedang menginfokan indeks kualitas udara yang sedang tidak baik di Pekanbaru akhir-akhir ini. Kabut asap yang sudah lama menghilang, akhir Juli ini mulai menampakkan diri, maka sigap ku ambil Insto Dry Eyes dari atas rak meja rias untuk jaga-jaga supaya mata nggak kering pas keliling nanti. Maklum, untuk transportasi pribadi, aku biasanya menggunakan motor, jadi mataku akan langsung berhadapan dengan matahari, angin, debu dan sekarang ditambah dengan kabut asap. Huft.

Benar saja, si kabut asap mulai terlihat cukup mengganggu selama perjalanan ku bersepeda motor yang berdurasi kurang lebih dua puluh menit menuju pasar pakaian bekas yang kumaksud. Mana cuaca Pekanbaru dasarnya memang sudah panas, ditambah kondisi asap begini jadi makin nggak nyaman, hiks. Mana mata sudah mulai sepet lagi.

Berburu konten dan fashion di ‘Pasar Jongkok’ Pekanbaru

Aku kebetulan sudah janjian dengan seorang teman untuk berburu konten dan pakaian bekas; kok ga enak ya nyebutnya pakaian bekas. Preloved Clothes deh biar keren. Warga Pekanbaru lainnya bilang kawasan ini dengan Pasar Kodim atau PJ singkatan dari Pasar Jongkok. Kalau aku biasa menyebutnya Monja/Monza singkatan dari Mongonsidi Plaza, pasar pakaian bekas yang terkenal di Medan. Maklum, keluarga besarku orang Medan, jadi penyebutan pasar seken disana kebawa-bawa juga di keluargaku.

Aku pribadi sudah lama sih ngga kesini, karena aku sedang mencari beberapa pakaian yang berbahan linen, kalau beli baru harganya mayan menguras kantong dan sepertinya agak sulit mencarinya di Pekanbaru. Jadi aku memutuskan main ke pasar ini sekalian ngumpulin konten untuk blog ku.

Karena lokasinya memang ditengah pasar, jadi jangan heran kalau kamu harus melewati banyak pedagang. Berada di lantai dua dan tiga bangunan pasar yang didirikan tahun 2006, ‘pasar jongkok’ tersebut dipenuhi berbagai kebutuhan fashion impor dengan harga yang sangat ramah kantong.

Gedung ini ada beberapa lantai yang dipenuhi berbagai jenis pedagang, lantai satunya diisi oleh pedagang harian kaya sayur, cabai, bawang, sedangkan dilantai dua itu dipenuhi dengan pedagang sepatu dan tas secondhand, untuk dilantai tiga kamu akan menemui berbagai pakaian dan celana berbagai merk dan kondisi dan pastinya juga secondhand atau preloved.

Aku kebetulan datang ditengah minggu, jadi pembeli tidak terlalu ramai. Kalau datang diakhir minggu, ngga tahu deh sumpeknya seperti apa, kondisi pasar sebenarnya cukup bersih. Tapi tetap rawan debu dan juga panas. Kalau kamu berniat belanja disini, kamu harus sedia botol air minum sendiri, serta gunakan pakaian yang nyaman, terutama yang memudahkan kamu untuk mencoba pakaian. Kamu juga harus siap untuk berkutat dalam memilah-milih pakaian yang akan kamu beli, harus cek detail-detail kondisi barang yang masih bagus ya. Dan kalau sudah ketemu kondisi barang yang cocok, jangan lupa dicoba loh, fyi tidak ada kamar pas disini, itu kenapa kamu disarankan menggunakan pakaian yang santai dan nyaman ya. Terakhir, jika sudah cocok jangan lupa ditawar supaya kamu bisa dapat barang bagus dengan best price.

Setelah keliling-keliling dan tawar menawar, aku akhirnya mendapatkan beberapa jenis pakaian yang aku mau. Dan sewaktu berangkat dari rumah tadi aku sudah mengalami mata sepet, ditambah mengubek-ubek pasar jongkok ini demi mencari konten dan pakaian, mataku juga sepertinya kemasukan debu sehingga terasa perih karena sempat aku kucek-kucek. Untung aku sempat mengantongi Insto Dry Eyes sebelum pergi tadi, jadi aku bisa segera mengatasi gejala mata kering yang aku alami.

Mata sepet, pegel dan perih tanda mata kering

Kegiatan kita sehari-hari seperti berinteraksi cukup lama dengan laptop, smartphone, membaca buku, menulis dan berbagai macamnya berpotensi mengurangi kelembaban mata. Padahal mata kita tuh perlu untuk selalu lembab agar bisa bekerja maksimal, dan tentunya membuat kita pribadi nyaman dalam beraktifitas.

Mata sepet, mata pegel dan mata perih bisa kita alami kapan saja. Kalau aku biasanya jika sudah keasyikan menatap layar handphone hingga lupa waktu. Kurang bijak memang kalau tidak bisa mengontrol waktu untuk bermain medsos. Apalagi jaman sekarang hiburannya sudah melalui genggaman semua ya kan? Ngobrol sama teman lewat chat, lihat updetan artis dari Instagram, hingga mencari sumber tontonan lewat Youtube. Udah deh tuh, biasanya mata suka pegel dan perih-perih gitu, dipejamkan ga nyaman, dibuka untuk melihat kaya biasa juga ga enak.

Sederhananya, jika mata sudah mulai nggak nyaman, itu artinya air mata yang bertugas melembabkan bola mata kita berkurang, ini bisa disebabkan karena kita keasyikan menatap gadget hingga kelopak mata kita jadi jarang berkedip, nah hal ini mengakibatkan mata kita kering.

INFOGRAFIS

Kalau kamu mengalami gelaja mata kering jangan keseringan dikucek loh ya, ngga bagus juga buat mata kamu. Soalnya aku pernah, karena ngga sadar sedang mengalami gejala mata kering karena keasikan ngetik di laptop dan baca komik dari handphone membuat mata terasa pegal dan ngga nyaman. Tanpa sadar aku kucek tuh mata, bukannya merasa enakan, malah terasa makin perih.

Ternyata mengatasinya mudah saja, kalau kamu mengalami mata sepet, perih, kering, pegel dan lelah karena terlalu lama menatap layar laptop atau gadget, kamu bisa beristirahat sejenak dengan memandang objek yang berada di jarak yang cukup jauh. Atau kamu bisa keluar ruangan sebentar untuk meluruskan punggung dan mengistirahatkan mata kamu dengan melihat pemandangan yang berbeda. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan Insto Dry Eyes yang juga berfungsi memberi efek pelumas seperti air mata.

Insto Dry Eyes solusi mata kering

Kalau kamu mengalami gejala mata kering seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kamu perlu memperhatikan beberapa hal untuk mencegahnya. Beberapa diantaranya adalah;

  1. Minum air yang cukup dan penuhi asupan gizi kamu
  2. Istirahatkan mata secara teratur.
  3. Gunakan kacamata yang sesuai, atau humidifier untuk menjaga kelembaban ruangan kamu tempat kamu bekerja, ini juga dapat menghindari kondisi mata kering saat kamu banyak menghabiskan waktu bekerja diruangan ber AC.
  4. Teteskan Insto Dry eyes sebagai air mata buatan disaat kamu mengalami gejala mata kering.

Ada tiga alasan Kenapa Insto Dry Eyes cocok untuk mengatasi mata kering.

  • INSTO DRY EYES mengandung zat aktif Hidroxyprophylmethyl selulose dan Benzalkonium Chloride, digunakan untuk mengatasi gejala kekeringan pada mata dengan memberikan efek pelumas seperti air mata.
  • Berfungsi sebagai air mata buatan karena mengandung bahan aktif yang dapat mengatasi kekeringan pada mata dan dapat digunakan sebagai pelumas pada mata.
  • Memiliki bahan aktif yang dapat membunuh bakteri.

INFOGRAFIS

Baca rekomendasi : Atasi Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

Bye mata kering, saatnya mengolah konten

Berburu materi konten udah, belanja di ‘pasar jongkok’ juga udah. Sekarang tinggal mengolah materi yang tadi didapat untuk disajikan jadi konten yang menarik.

Untung tadi aku sudah meneteskan Insto Dry Eyes saat mataku kerasa sepet, perih, pegel, kering dan lelah setelah kelar berburu konten tadi.

Sekarang mata aku udah nyaman dan siap berhadapan dengan layar laptop untuk mulai mengolah materi yang sudah aku dapat.

Kalau mata sudah nyaman, konsentrasi juga ikut maksimal karena ga keganggu lagi sama gejala mata kering. Bye mata kering!

One comment

  1. Gak kebayang perjuangan warga di sana menghadapi asap. Kita kena asap sampah sebentar aja udah perih matanya, gimana yang daerahnya berasap terus seperti d sana… Berarti harus selalu sedia Insto biar gak mudah kena gejala mata kering

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *